Jumat, 15 Juli 2011

"Do's and don'ts" -nya fotografi digital (I)

Berikut ini adalah artikel pertama mengenai beberapa tips singkat dari pengalaman pribadi dalam memotret dan mengolah foto digital. Dirangkai dalam dua bagian yaitu yang harus atau yang sebaiknya dilakukan (Do's) dan yang harus atau yang sebaiknya dihindari (Dont's). Semoga bermanfaat :)

Do's

* Baca buku petunjuk (manual book) kamera anda. Sudah? Baca lagi dengan sungguh-sungguh. Buku petunjuk itu disertakan dalam paket pembelian bukan tanpa alasan, you know?

Meskipun rata-rata kamera digital sekarang sudah dibuat sebegitu mudah untuk dioperasikan, tapi bukan berarti segala fitur-fitur spesifiknya bisa langsung dimengerti. Mau itu kamera di handphone/smartphone anda, kamera saku hingga SLR (Single Lens Reflex) digital, buku petunjuk pengoperasian seringkali mengandung tips-tips pemotretan dan cara-cara optimalisasi kamera yang anda miliki. Selain itu, biasanya juga disertakan cara-cara pemeliharaan kamera yang baik dan benar.


* Belilah kartu memori dengan kapasitas yang cukup besar (sesuaikan jenisnya dengan kebutuhan kamera anda tentunya, entah itu CompactFlash/CF, Secure Digital/SD Card, Memory Stick dll). Tentu saja, semakin tinggi resolusi sensor kamera, semakin besar pula file size yang dihasilkan yang otomatis membutuhkan ruang penyimpanan data yang lebih besar.

Sekedar ilustrasi, untuk kamera 6 mega pixel (MP), satu kartu memori 4 Gigabyte (4 GB) bisa memuat hingga sekitar 500-an file RAW sementara kartu yang sama di kamera beresolusi 18 MP hanya mampu memuat hingga sekitar 100-an file RAW. Ini karena satu file RAW dari kamera 6 MP hanya berukuran 5 - 6 Megabyte (MB) sedangkan kamera 18 MP menghasilkan file RAW berukuran antara 20 - 25 MB.

Meskipun anda tidak pernah atau jarang memotret dengan format RAW, kapasitas penyimpanan data yang lebih lega bisa membantu anda terhindar dari kepanikan dimana ada momen-momen yang menarik untuk diabadikan tapi kapasitas kartu memori sudah hampir habis. Tentu saja, akan lebih baik bila anda memiliki kartu memori tambahan ;)

* Back-up! Back-up! Back-up! Setelah memotret, anda biasanya akan memindahkan data dari kamera ke komputer. Dan seperti halnya data-data elektronik lainnya, adalah hal yang sangat disarankan untuk melakukan back-up dengan mengkopi file-file tadi ke hard disk lain (internal atau eksternal) atau ke media penyimpanan lain seperti DVD-ROM.

Dengan disiplin melakukan back-up, bila anda melakukan kesalahan dalam proses olah imaji digital di komputer, anda masih memiliki cadangan file  aslinya - hal yang lebih penting lagi bila anda hanya memiliki hasil berformat JPG. Tapi apapun format yang anda pakai, hal ini akan sangat melegakan bila sewaktu-waktu terjadi kerusakan hard disk di komputer anda.

* Resize foto dan simpan dalam kualitas lebih rendah bila anda ingin mengunggah karya-karya anda ke internet. Ukuran terpanjang antara 1000 hingga 1600 pixel yang disimpan dengan kualitas 85% adalah kompromi yang baik antara ukuran file dengan kualitas dan dimensi yang cukup besar untuk ditampilkan di internet. Sehubungan dengan hal ini,...

* Sertakan credit title atau tanda hak cipta anda dalam setiap foto yang diunggah yang ditujukan untuk konsumsi publik untuk menghindari pembajakan karya anda oleh orang lain sebisa mungkin. Tanda hak cipta ini sebaiknya dengan menyertakan nama asli anda sebagai pemotretnya dan bukan julukan, nickname atau hal-hal lain yang kurang bisa dikenali publik.


Don'ts


* Meng-copy dan menghapus file setelah transfer. Maksudnya disini adalah biasakan mem-format kartu memori anda setiap selesai memindahkan semua file-file foto anda ke komputer. Ini berguna untuk memperpanjang usia pakai kartu memori anda. Mengapa demikian? Karena bila anda hanya menghapus file-file tersebut, masih ada residu data yang bila dibiarkan terus menerus akan berdampak kepada kemampuan penyimpanan kartu memori. Sehubungan dengan hal ini, sebaiknya anda jangan...


* Membeli kartu memori "abal-abal" alias kartu memori tanpa merk atau merk "aspal" (asli tapi palsu). Penipuan macam ini sudah marak dengan menempelkan merk-merk terkenal pada kartu-kartu memori berkualitas rendah. Kehati-hatian sangat diperlukan untuk menghindari hal ini karena dampak yang dihasilkan dari pemakaian kartu-kartu memori "aspal" ini bisa berakibat buruk pada hasil karya anda - dan mungkin juga hingga kewarasan anda... (:p)


* Terlalu sering mengganti-ganti lensa di tempat terbuka. Ini khususnya kepada para pemakai kamera SLR digital karena debu yang jatuh dan menempel pada sensor akan terlihat jelas di setiap hasil pemotretan. Meskipun di kamera-kamera SLR digital mutakhir sudah memiliki fitur pembersihan sensor secara otomatis, tapi tetap masih ada kemungkinan adanya debu-debu yang "bandel" yang tidak bisa dibersihkan kecuali dengan cara manual.


* Membiarkan kamera terlalu panas, baik itu dari pemakaian yang terlalu lama maupun karena panas matahari atau sumber panas yang lain. Ini karena suhu yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kinerja sensor digital dengan "menyumbangkan" lebih banyak noise. Selain itu, panas yang berlebih atau dalam jangka panjang juga bisa memendekkan umur pakai sirkuit elektronik di kamera.


* Menyimpan kamera di tempat lembab, dengan alasan yang jelas: Jamur. Jamur bisa dan akan tumbuh menggerogoti lapisan anti refleksi pada lensa yang akan mengurangi ketajaman gambar yang bisa dihasilkan lensa tersebut. Lebih buruk lagi bila jamur tumbuh di sensor digital di kamera yang berarti kamera harus dibongkar untuk membersihkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar