Senin, 11 Juli 2011

Olah foto HDR dengan Luminance (II) - Persiapan

Untuk membuat foto HDR, dibutuhkan beberapa input foto objek yang sama (dengan komposisi dan diambil dari posisi yang sama) dengan variasi pencahayaan yang berbeda antara satu dan yang lain. Istilah lain untuk menyebut hal ini adalah Exposure Bracketing.


Ada dua cara bracketing yang dapat dilakukan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Cara pertama adalah bracketing dengan variasi pencahayaan sewaktu pemotretan:


Dengan cara ini, anda dituntut untuk menggunakan tripod, atau setidaknya mampu untuk tidak terlalu banyak bergerak-gerak demi menghindari variasi angle yang akan menyulitkan sewaktu kesemua foto hasil bracket ini "diramu" dalam software.

Keunggulan cara ini adalah masing-masing frame memiliki rentang dinamisnya sendiri-sendiri dan hasil pengolahannya relatif lebih "halus" dengan noise yang minimum. Kekurangannya adalah cara yang pertama ini kurang cocok untuk membuat HDR dengan objek yang bergerak karena akan terjadi penumpukan atau "ghosting" seperti dalam pemotretan "multiple exposure".

Cara yang kedua, dengan memanfaatkan rentang dinamis dari format RAW yang - seperti telah dibahas sebelumnya - memiliki rentang dinamis yang lebih besar dari JPG. Cara ini bisa dipakai bila anda memotret objek bergerak, atau bila anda tidak membawa tripod seperti contoh dibawah ini:


Dengan cara ini, anda tidak perlu mengambil banyak foto dan karena hanya memerlukan satu file RAW saja, objek bergerak pun bisa dibuatkan foto HDR-nya. Tentu saja, pengukuran cahaya yang tepat akan sangat membantu sewaktu mengkonversi file RAW ini ke JPG dengan memvariasikan kecerahan seperti pada contoh diatas.

Tapi kekurangannya adalah karena diolah dari satu file RAW, akan lebih besar kemungkinannya untuk semakin menimbulkan noise meskipun menggunakan ISO yang rendah. Noise akan lebih tampak di daerah bayangan (shadow) bila menambahkan pencahayaan pada file RAW tersebut yang pada hasil akhirnya akan terlihat jelas pada hasil akhir pengolahan HDR dari satu file RAW ini.

Dari dua contoh diatas, bisa dilihat bahwa bracketing yang dilakukan mengambil rentang sebanyak 5 stop (+2, +1, 0, -1, -2). Akan tetapi perlu diingat bahwa rentang bracketing ini bukanlah hal yang baku. Bracketing bisa saja dilakukan antara 2 hingga 9 stop atau lebih bila memang diinginkan, namun untuk penjelasan kali ini kiranya dicukupkan seperti pada contoh.

Untuk penjelasan mengenai cara "meramu" hasil bracketing ini menjadi sebuah foto HDR, akan diterangkan pada sesi berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar