Minggu, 10 Juli 2011

Sedikit tentang RAW (dan RawTherapee)

RAW atau JPG? Jangan bingung. Ikuti saja pembahasan berikut ini.

+ Apa sih format RAW itu? Dan apa relasinya dengan JPG yang bisa dan biasa dihasilkan oleh kamera-kamera digital?

- Istilah "RAW" sebenarnya kurang tepat untuk menyebut jenis suatu file karena RAW sendiri adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti "mentah". Dalam kamera digital, output RAW berarti seluruh data yang ditangkap oleh sensor imaji di dalam kameranya. Format "mentah" inilah yang lalu harus diolah terlebih dahulu sebelum bisa dicetak atau ditampilkan di komputer atau di website-website.

Karena berisi seluruh data yang dihasilkan oleh sensor kamera digital, format ini memiliki ukuran yang lebih besar dibanding output file yang sudah diproses dengan CPU (Central Processing Unit) di dalam kamera. Nah salah satu hasil olahan CPU kamera bisa berupa file JPG yang berukuran lebih kecil dan bisa langsung dicetak atau diunggah ke website.

+ Apa kelebihan dan kekurangan file RAW dibanding JPG?

- Singkatnya:

Keunggulan RAW:
a. Berisi seluruh data yang dihasilkan oleh sensor kamera digital --> tidak ada penurunan kualitas seperti dalam kompresi JPG.
b. Bisa diedit sedemikian rupa tanpa merubah keaslian data-nya.
c. Anda mempunyai kendali penuh atas hasil olahan dari data pada file RAW ini, misalnya dalam hal noise reduction.

Kekurangan RAW:
a. Ukuran file yang lebih besar. Bisa beberapa kali lipat dari output JPG.
b. Membutuhkan komputer untuk pengolahannya. Semakin besar file RAW-nya, semakin berat pengolahannya.
c. Tidak ada keseragaman ekstensi dan spesifikasi format antara satu produsen dengan produsen lainnya (Nikon dengan .NEF, Canon dengan .CR & .CR2 dll).

Masih ada keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan lainnya, tapi untuk pengantar singkat ini, rasanya cukup demikian dulu.

+ Lalu kapan sebaiknya menggunakan format RAW dan kapan sebaiknya menggunakan JPG?

- Singkatnya (lagi):

Gunakan RAW bila:
a. Anda punya waktu untuk mengedit file RAW.
b. Anda menginginkan data asli yang lebih aman dari kesalahan pemrosesan.
c. Anda ingin fleksibilitas paling tinggi dalam pengolahan foto digital untuk hasil yang paling optimal.

Gunakan JPG bila:
a. Anda dikejar waktu dan deadline untuk dicetak dan/atau diunggah secepat mungkin.
b. Anda tidak perlu mengedit terlalu banyak dan,
c. Anda cukup merasa puas dengan hasil dari kamera anda.

+ Soal RAW ini, bisa diperagakan salah satu keunggulannya?

Sure. Tapi pembahasannya agak panjang. Tidak apa-apa?

No problem.

- Ok. Perhatikan foto berikut ini (Caca di Braga):


Over exposed sekitar 2 stop. Tidak ada detail di daerah terang (highlight). Bila menggunakan format .JPG langsung dari kamera, maka inilah hasil final yang akan anda dapatkan karena sudah terjadi clipping alias pemangkasan detail yang tak bisa tertampung dalam hasil output-nya. Akan tetapi, bila menggunakan RAW, anda masih bisa mengusahakan untuk me-recover highlight demi mendapatkan detail seperti contoh berikut:


Untuk jelasnya, bandingkan dua foto diatas yang sudah di-crop:



Tidak hanya kecerahannya yang bisa di-recover tetapi warna ubin trotoarnya pun bisa terlihat jelas.

Tapi tidak hanya itu, bila menggunakan RawTherapee, anda diberikan tiga pilihan Highlight Reconstruction (alias recovery) seperti dalam dua screenshot berikut:



Tapi maaf, jangan tanya saya dulu mengenai definisi ketiganya karena pemahaman saya masih terbatas. Yang saya bisa maknai bahwa Luminance Recovery berurusan dengan tingkat kecerahan sedangkan CIELab Blending dan Color Propagation berurusan dengan warna. Yang jelas, saya akan sangat berterima kasih bila ada yang bisa memberi masukan lebih jauh mengenai pengertian dan definisi dari kesemua istilah diatas. 

Anyway, langsung saja kita lihat contoh-contohnya (klik foto-foto dibawah untuk memperbesar dan memperjelas perbedaannya): 

Tanpa koreksi:

Luminance Recovery:

CIELab Blending:

Color Propagation:

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah hasil crop dari keempat foto diatas dengan urut-urutan yang sama (perhatikan detail di tembok bata bercat putih dan baju kemeja dan kaos yang dipakai Caca):

Tanpa koreksi:

Luminance Recovery:

CIELab Blending:

Color Propagation:

Dari ketiga opsi Highlight Reconstruction dengan RawTherapee, sepertinya untuk contoh foto ini Luminance Recovery bisa memberikan hasil yang paling optimal. Tapi tentu saja, penilaian terakhir ada pada selera masing-masing.

Kiranya demikian sekilas bahasan highlight recovery yang bisa diupayakan untuk memperbaiki foto yang over exposure bila anda menggunakan file RAW.

+ Selain itu, ada lagi yang lain?

- Hmm, masih banyak lagi sebenarnya...

+ Satu lagi deh. Please...

- Ok. Tentang Noise Reduction (NR).

Noise dalam fotografi digital bisa dianalogikan sebagai grain dalam fotografi "analog" yang menggunakan film. Dalam fotografi digital kita berurusan dengan sinyal-sinyal elektronik baik itu yang berisi data, maupun yang tidak. 

Saat cahaya jatuh menimpa sensor imaji dalam kamera, bagian yang cukup "terisi" cahaya akan menghasilkan data. Sementara bagian yang tidak atau kurang "tercahayai" akan menjadi sinyal-sinyal yang tidak berisi data. Sinyal-sinyal elektronik yang tidak berisi data inilah yang menjadi noise. Selanjutnya, semakin tinggi penguatan sinyal (alias meninggikan setting ISO di kamera) juga akan semakin banyak menghasilkan noise.

Bingung? Kalau begitu lihat saja contoh foto berikut ini (klik untuk memperbesar):


Nice. Tapi bisa dilihat bahwa foto bulan diatas "kurang bersih" yang detailnya bisa dilihat dibawah ini:


"Kotor" dan berbercak-bercak. Baik itu bercak hitam putih maupun warna-warna merah, hijau dan biru. Bercak-bercak ini adalah noise yang bisa diatur di dalam kamera untuk diminimalisir bila anda menggunakan opsi output JPG. Dalam hal ini, biasanya setting untuk noise reduction sudah dibakukan ke dalam beberapa preset seperti low, medium dan high.

Akan tetapi, bila anda menggunakan RAW, anda mempunyai kendali yang jauh lebih luas untuk meminimalisir noise ini. Seperti dalam ilustrasi berikut:


Disitu dapat dilihat ada dua macam noise reduction yaitu Impulse Noise Reduction dan Noise Reduction "standar". Untuk yang pertama, mohon maaf, saya masih belum memiliki pemahaman yang memadai mengenai Impulse Noise Reduction (tapi tentu saja bila ada yang bisa memberikan masukan tentang ini saya akan sangat berterima kasih). Namun untuk yang "standar", ada opsi Luminance dan Chrominance. Luminance disini berarti mengurangi noise  yang terlihat dalam bentuk bercak-bercak hitam putih, sementara Chrominance mengurangi noise yang berupa bercak-bercak berwarna-warni atau disebut juga dengan RGB Noise.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada ilustrasi-ilustrasi dibawah ini (seperti biasa, klik untuk memperbesar):

 Tanpa NR: 


Impulse + Chrominance NR:


Impulse + Luminance + Chrominance NR:


Dari ketiga pasang ilustrasi diatas, terlihat bahwa chrominance noise reduction memberikan hasil yang lebih "natural" seperti dalam film dengan tekstur grain-nya dengan mengurangi atau mengeliminir bercak-bercak acak yang berwarna merah, hijau dan biru. Selanjutnya, luminance noise reduction "memperhalus" tekstur tadi sehingga memberikan hasil seperti pada foto yang terakhir.

Yang perlu diingat disini, teknik noise reduction ini selalu merupakan pencarian keseimbangan antara detail dengan noise. Semakin tinggi setting noise reduction yang diberikan, maka akan semakin mengurangi detail foto tersebut. Dalam hal ini, pemakaian file RAW akan memberikan fleksibilitas yang sangat luas dalam menentukan seberapa jauh pengurangan noise tanpa terlalu banyak mengorbankan detail foto dengan opsi-opsi tadi.

Ok, saya pikir cukup dulu sampai disini. Biar lain kali kita lanjutkan lagi :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar