Senin, 01 Agustus 2011

20 tahun dan 1500 mil kemudian... (I)

I'm back :)

Kembali dari sebuah perjalanan panjang, setelah seminggu bersama ayah saya, mengunjungi sanak-saudara di sebuah kota kecil yang rendah hati.

Pernahkah anda mendengar sebuah kota yang bernama Sungai Penuh? Sebuah kota di suatu lembah dibawah pengawasan puncak tertinggi di Sumatra, tak seberapa jauh dari sebuah danau yang bernama sama dengan gunung itu?

Kerinci. 

Pagi di bukit Kahyangan. Puncak gunung Kerinci tampak samar di sebelah atas kiri foto
Ini adalah kali ketiga saya mengunjungi kota tersebut. "Pulang kampung" bila meminjam istilah populer, meskipun sudah sejak entah kapan "kampung" itu sudah menjadi sebuah kota. Pertama kali, di tahun 1985 (?) kemudian di tahun 1991, dan kali ini, setelah 20 tahun berselang.

Dan inilah catatan perjalanannya, yang - seperti banyak cerita perjalanan lainnya - diawali dengan satu foto seperti ini:

It's a dark blue world up there...
Jika dua perjalanan sebelumnya mengambil jalan darat dengan lama perjalanan 3 hari (Jakarta - Sungai Penuh via Jambi), maka perjalanan kali ini ditempuh menggunakan pesawat terbang Jakarta - Padang selama satu setengah jam yang dilanjutkan dengan perjalanan darat Padang - Sungai Penuh selama sekitar 7 jam.

Mengapa bukan dari Jambi? Ini karena perjalanan darat dari Jambi ke Sungai Penuh, meskipun diatas peta terlihat lebih pendek dari rute Padang - Sungai Penuh, melewati ruas-ruas jalan yang rusak parah sehingga perjalanan darat dari Jambi akan memakan waktu tak kurang dari 15 jam. 

Anyway, hampir tengah hari ketika pesawat yang kami tumpangi mendarat di bandara Minangkabau, Padang. Namun kemudian kami mendapati bahwa mobil travel yang menuju ke Sungai Penuh baru akan diberangkatkan selepas Isya. Dan jadilah, selama beberapa jam itu kami keluyuran di kota Padang sekedar untuk menghabiskan waktu. Tentunya saya tidak melewatkan kesempatan ini untuk hunting foto biarpun seadanya:

Kios minuman di Padang. Dari soft drink hingga cappucino ada disini.
Menara masjid di jalan S. Parman, Padang. Maaf, saya lupa namanya :|
Jam 7.30 malam dan tibalah saat keberangkatan. Dengan minibus berkapasitas 11 penumpang yang hanya terisi 5, dimulailah perjalanan 7 jam Padang - Sungai Penuh melewati jalan berkelok, melintasi bukit Barisan dengan kecepatan tinggi,...

Not for the faint hearted.
...hingga sampailah kami di kota Sungai Penuh pada pukul 3 pagi. 

(Bersambung)

1 komentar: