Minggu, 07 Agustus 2011

Tutorial: Foto panorama dengan Hugin (I) - Intro

Ah, foto panorama...

Foto yang seringnya bertemakan pemandangan alam - meskipun tidak selalu harus demikian, yang memanjang secara horizontal (atau juga vertikal), yang tak memberikan pilihan bagi mata selain untuk memindai pemandangan di dalamnya dari sisi ke sisi.

Yang melebarkan,...

(Not so) Rush Hour.
...atau meninggikan...

Mencakari langit.
...sudut pandang.

Begitulah singkatnya.

***

Ada beberapa macam cara untuk menghasilkan foto panorama. Cara yang paling mudah adalah dengan meng-crop bidang foto (yang umumnya mempunyai rasio panjang : lebar = 2:3 atau 3:4) menjadi 1:2 atau lebih. Hal ini dilakukan dengan membuang sebagian bidang atas dan/atau bidang bawah dari suatu foto sehingga seolah-olah hasilnya menjadi lebih lebar.

Perhatikan:

Dengan membuang sebagian bidang foto (yang digelapkan dalam ilustrasi ini),
...menghasilkan foto panorama seperti ini.
Cara ini, dan dengan fasilitas yang dulu pernah populer di kamera-kamera film format 135 yang dipromosikan mempunyai kemampuan "panorama", layaknya disebut sebagai "pseudo-panorama" karena hanya membuang bidang foto (atau hanya menutupi sebagian wilayah atas dan bawah film negatif agar tidak tercahayai). Dengan istilah lain, pandangan anda tidak dilebarkan, hanya dipicingkan.

Kerugian yang paling jelas adalah berkurangnya bidang foto (atau resolusi dalam foto digital) sehingga pembesaran gambarnya tidak akan menyamai foto panorama yang sesungguhnya.

Cara kedua adalah dengan memakai kamera khusus dengan lensa yang mampu berputar dari kiri ke kanan ataupun sebaliknya yang memindai bidang pandang untuk memfokuskan cahaya ke atas film atau sensor digital. Salah satu contohnya adalah kamera (film) Widelux:

http://en.wikipedia.org/wiki/Widelux
Dengan memakai kamera jenis ini, anda akan mendapatkan frame film dengan ukuran 24x72mm atau lebih; lebih panjang dari frame "normal" format 135 yang dimensinya 24x36mm.

Namun sepertinya tidak ada seri baru Widelux yang menggunakan sensor digital, meskipun ada merk lain seperti Panoscan yang menggantikannya. Tapi yang jelas, baik film maupun digital, kamera khusus panorama ini mempunyai satu kekurangan yang signifikan yakni harganya yang "kurang bersahabat" dengan kantong. Sekedar informasi, harga Widelux bekas di eBay bisa mencapai kisaran antara 1000 hingga 2500 dollar Amerika serta kamera Panoscan baru yang harganya "hanya" sekitar 40.000 dollar Amerika saja... 0_o

Tapi jangan kuatir, ada cara lain yang lebih "murah meriah" untuk membuat foto panorama. Meskipun cara ini relatif lebih merepotkan tapi anda bisa tetap menggunakan kamera yang anda punyai baik itu SLR digital, kamera saku maupun kamera di telepon genggam anda.

Cara ketiga ini adalah "panorama stitching" atau "menjahit panorama". Dimulai dengan mengambil beberapa foto secara berurutan dari sisi ke sisi dengan menyisakan sebagian bidang yang sama di masing-masing frame (overlap) untuk kemudian di proses (disambung-sambungkan atau "dijahit") dalam pengolahannya. Di beberapa kamera, cara ini bahkan telah menjadi fitur built in sehingga anda tidak perlu repot-repot lagi mengolahnya di komputer.

Contohnya adalah seperti ini:


Dapat dilihat disini bahwa masing-masing frame mempunyai sebagian bidang di kiri dan/atau di kanan yang juga terdapat di bidang foto berikut/sebelumnya. Lebih jauh, biar ilustrasi di bawah ini yang bicara:

Errr, yah... saya pikir sudah cukup jelas :p
Tentu saja, anda bisa membuat lebih dari empat frame dan dengan cakupan hingga 360°, tapi dua ilustrasi diatas sekaligus juga merupakan bahan-bahan untuk bahasan kali ini sehingga perlu untuk dibatasi demi kesederhanaan.

***

Anyway, pada bahasan kali ini, saya akan menyajikan tutorial mengenai cara membuat foto panorama dengan memakai perangkat lunak Open Source yang bernama Hugin. Perangkat lunak ini (yang juga gratis untuk diunduh dan diinstal) tidak hanya berfungsi sebagai "penjahit panorama" (panorama stitcher), tapi juga mampu difungsikan untuk mencari data koreksi distorsi lensa, menghasilkan output HDR (High Dynamic Range), menghasilkan berbagai macam proyeksi hasil olahannya dan lain sebagainya. Namun bahasan ini hanya akan mengulas pengolahan panoramanya saja.

Stay tuned!


(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar