Senin, 01 Agustus 2011

20 tahun dan 1500 mil kemudian... (II)

Sungai Penuh, hari pertama.

Ketenangan adalah suatu hal yang menyenangkan di kota dengan 84.000 jiwa penduduknya ini. Apalagi bila anda datang dari sebuah kota lain dengan lebih dari 100 kali lipat jumlah manusia yang mendiaminya.

Seperti Jakarta.

Ketenangan suasana kota ini menghantarkan saya mengingat-ingat kali pertama dan kedua saya datang kesini sebelumnya serta merenungkan betapa banyak hal yang telah berubah. Perubahan sebuah rumah yang sebelumnya terbuat dari kayu menjadi tembok beton, perubahan sebuah kota yang dulu sulit dijangkau tapi sekarang mempunyai jadwal penerbangan tiga kali seminggu dari Jambi dan perubahan masyarakatnya yang sejak beberapa tahun silam sudah bisa menikmati fasilitas internet, telepon selular dan TV satelit.

Rumah bibi tempat kami tinggal selama di Sungai Penuh.
You can't stop progress. Meskipun saya sedikit merindukan pedati kerbau yang kini digantikan oleh kebisingan roda dua yang sesekali melintas, tapi kemudahan berkomunikasi sekarang ini jelas menjadi suatu hal yang biasanya bisa mengalahkan segala macam nostalgia.

Ziarah adalah acara utama di hari pertama ini. Begitu hari mulai beranjak siang, berangkatlah kami semua ke pemakaman keluarga yang berada di dalam lahan perkebunan yang kami miliki.

Tabur bunga di makam keluarga

Senang rasanya melihat rumah kecil untuk beristirahat yang dulu pernah saya kunjungi masih utuh berdiri tegak di lahan ini.

Not exactly a Little House on the Prairie, but it's just as good ;)

Namun kening menjadi sedikit mengkerut melihat bukit di seberangnya sedang dikeruk yang katanya untuk pelebaran jalan.

Pohon kecil di bukit yang terpotong.

Di lahan berikutnya, saya menemukan sesuatu - entah bunga atau buah kering - yang tampak unik dan yang "meminta" saya untuk memotretnya:

Ada yang tahu apa ini?

Saya hanya seorang city guy jadi maklumi saja bila hal-hal semacam ini ada di luar pengetahuan saya... :|

Kemudian, saat matahari mulai tenggelam, kami meninjau lokasi gedung walikota baru yang tengah dibangun. Dari lokasi yang terletak diatas bukit ini anda dapat melihat suasana kota Sungai Penuh dengan leluasa.

(Sebagian) Sungai Penuh dalam HDR

Bukan hasil karya foto yang terbaik, memang, karena di buat secara terburu-buru. Oh well, maybe next time... 

Last but not least, sebagai penutup:

Under the Twilight Sky
(Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar